Panduan Praktis: Langkah Mudah Memijahkan Ikan Cupang untuk Pemula

Photo of author

By Shaqila Indira

jendelapet.com – Kalian bingung cara memijahkan ikan cupang? Takut gagal menetaskan telur ikan cupang? atau belum mengetahui indukan yang cocok untuk dipijahkan? Kalian berada pada artikel yang tepat.

Memijahkan ikan cupang adalah hal yang susah susah gampang. Masing-masing breeder mempunya cara tersendiri. Tapi khusus untuk artikel ini, kami akan memberikan tutorial memijahkan ikan cupang berdasarkan pengalaman kami sendiri.

Persiapan Sebelum Memijahkan Ikan Cupang

Image Source : Facebook.com

Ada beberapa persiapan yang perlu dilakukan breeder pemula maupun breeder senior. Berikut ini pembahasannya:

1. Memilih Indukan Ikan Cupang yang Berkualitas

Untuk mendapatkan hasil pemijahan yang bagus, langkah pertama adalah memilih indukan ikan cupang yang tidak sakit dan berkualitas.

Ikan Cupang Jantan:

Ikan cupang jantan yang siap memijah memiliki usia 5 bulan keatas, memiliki badan yang lebih besar agar mampu melipat badan ikan betina, serta memiliki pergerakan agresif. Cupang yang tidak agresif dan penyakitan tidak bisa digunakan untuk memijah karena dipastikan tidak bisa memikat hati ikan betina.

  • Ciri-ciri ikan jantan siap memijah: Warna cerah, aktif, membangun gelembung di permukaan air.
Ikan Cupang Betina:

Indukan ikan cupang betina sebaiknya berusia minimal 5 bulan agar burayak yang dihasilkan tidak banyak yang cacat dan patah pinggang. Warna badan dan sirip betina juga jangan yang terlalu strong agar hasilnya tidak kebanyakan besgel (bebas gelap).

  • Ciri-ciri indukan betina yang full telur: Badan bulat, bintik putih yang menonjol dibagian perut, warnanya tidak strong seperti jantan.

2. Menyiapkan Wadah Pemijahan

Image Source : Youtube.com

Wadah pemijahan merupakan tempat bagi ikan jantan dan betina untuk bercocok tanam. Wadah ideal untuk pemijahan berukuran 20x20cm dengan ketinggian air sekitar 5cm. Gabus sterofoam adalah wadah yang bagus karena bisa menjaga suhu air.

Ukuran wadah: Disarankan menggunakan wadah berukuran minimal 20×20 cm dengan tinggi air sekitar 10-15 cm.

  • Peralatan tambahan: Kalian bisa menambahkan plastik bening untuk tempat berkumpulnya telur dan daun ketapang untuk menstabilkan Ph air.

3. Kondisi Lingkungan

Faktor lingkungan juga mempengaruhi proses pemijahan ikan cupang.Pilihlah lokasi breed yang aman dari getaran, guncangan, dan kebisingan. Ikan cupang lebih suka bercocok tanam di tempat yang gelap dan tidak ribut. Jika terdapat banyak suara dan guncangan, maka ikan gampang stress dan proses pemijahan terancam gagal.

Langkah-langkah Memijahkan Ikan Cupang

Setelah menyelesaikan proses persiapan, selanjutnya kami akan membahas proses pemijahan ikan cupang. Berikut ini pembahasannya:

1. Memperkenalkan Jantan dan Betina

Jangan langsung menyatukan antara indukan jantan dan betina. Sebaiknya lakukan PDKT (pendekatan) agar proses perkawinan berjalan sesuai harapan.

  • Cara memperkenalkan: Masukkan ikan jantan terlebih dahulu ke dalam wadah pemijahan. Biarkan si jantan membuat banyak gelembung. Kemudian tempatkan si betina kewadah bening lalu letakkan ke dalam wadah. Biarkan proses PDKT ini berjalan selama 24 jam.
  • Perilaku indukan: Si jantan akan mulai membuat gelembung udara di permukaan air atau dibawah plastik bening yang sudah disimpan sebelumnya sebagai tanda bahwa si jantan siap dikawinkan. Jika betina terlihat agresif dan responsif, ini berarti si betina siap untuk dikawinkan.

2. Proses Pemijahan

Image Source : Youtube.com

Setelah proses PDKT (perkenalan) selama 24 jam, lepaskan indukan betina dengan hati-hati ke dalam wadah yang sama dengan ikan jantan.

  • Pengamatan: Selama proses ini, si jantan akan terlihat agresif dan flaring ke indukan betina. Ini merupakan perilaku yang wajar, kemudian indukan ikan cupang betina biasanya akan berlindung dibalik daun ketapang atau di bawah plastik bening sampai si betina siap untuk mengeluarkan telurnya.
  • Proses pemijahan: Saat indukan jantan dan betina sudah siap, si betina akan menarik perhatian si jantan dan pasrah badannya dilipat dan dipeluk oleh si jantan. Ikan cupang jantan akan melilit tubuh si betina dan mengeluarkan telur burayak dari perut si betina. Selama proses ini, si betina akan mengeluarkan telur berwarna putih pekat. Telur-telur yang mulai berjatuhan kemudian diambil oleh si jantan menggunakan mulut dan ditempatkan di sarang gelembung yang sudah dibuat sebelumnya.

3. Memisahkan Betina Setelah Pemijahan

Tanda-tanda proses pemijahan telah selesai yaitu telur sudah terkumpul di sarang gelembung dan si jantan mulai mengusir si betina menjauhi sarang gelembung. Jika situasi ini sudah terjadi, segera angkat indukan betina agar tidak memakan telur-telurnya.

  • Cara memisahkan: Pindahkan betina ke wadah lain menggunakan jaring ikan yang halus. Biarkan jantan tetap di wadah pemijahan untuk menjaga telur.

Perawatan Setelah Pemijahan

Setelah selesai bercocok tanam, ada beberapa hal yang harus diperhatikan agar telur-telur dapat menetas dan berkembang dengan baik.

1. Peran Ikan Jantan dalam Menjaga Telur

Ikan jantan akan terus menjaga dan merawat telur-telur tersebut di dalam sarang gelembung. Jantan akan memperbaiki tempat tinggalnya dan memantau agar telur tetap aman hingga menetas.

  • Jangan memberi makan ikan jantan: Karena selama mengasuh telur, ikan jantan tidak biasanya akan makan. Jauhi memberikan pakan berlebihan, karena sisa pakan dapat mencemari air dan membahayakan telur.

2. Menetaskan Telur dan Merawat Burayak

Biasanya, telur ikan cupang akan menetas dalam waktu 24-48 jam setelah pemijahan.

  • Penetasan: Setelah menetas, burayak ikan cupang akan tinggal di dalam sarang gelembung sampai mereka mampu berenang sendiri.
  • Pisahkan ikan jantan: 3 hari setelah menetas, burayak sudah bisa berenang sendiri. Segera angkat indukan jantan untuk menghindari kemungkinan burayak hilang karena termakan oleh si jantan.

3. Merawat Burayak Ikan Cupang

Merawat anakan ikan cupang setelah menetas sangat krusial agar mereka bisa tumbuh dengan baik.

  • Makanan awal: Burayak bisa diberi infusoria atau artemia sebagai makanan awal. Jika burayak sudah berusia 12-30 hari, sudah bisa diberi makan kutu air. Lalu selanjutnya bisa diberi pakan jentik nyamuk dan cacing sutra.
  • Keadaan air: Jangan mengganti air selama 30 hari sejak burayak lahir. Keseringan mengganti air akan berakibat stress pada burayak dan berakhir dengan matinya burayak.

4 Faktor Kegagalan Proses Breeding

Image Souce : Youtube.com

Berikut ini 4 faktor kegagalan saat proses breeding yang biasa dilakukan oleh pemula yang baru pertama kali mengawinkan ikan cupang.

1. Terlalu Cepat Mencampurkan Jantan dan Betina

Jika langsung mencampurkan indukan jantan dan betina tanpa proses PDKT (perkenalan), si jantan bisa langsung menyerang si betina. Namun, beberapa breeder ada yang langsung menggabungkan indukan jantan dan betina saat proses pemijahan, dan hasilnya ada yang berhasil.

2. Tidak mengontrol suhu dan Ph air dengan baik

Disinilah peran daun ketapang untuk menetralkan suhu dan Ph air. Jika airnya terlalu hangat atau dingin, beresiko membuat indukan stress dan mengagalkan proses pemijahan.

3. Terlambat Memisahkan Ikan Betina

Tanda-tanda indukan ikan cupang betina sudah bisa diangkat dari wadah pemijahan yaitu ia mulai diusir oleh indukan jantan dari gelembung telur. Indukan betina yang kelaparan setelah mengeluarkan telur akan memakan telurnya sendiri.

4. Terlambat Memisahkan Ikan Jantan

Setelah burayak menetas dan mulai berenang, pisahkan ikan jantan dari wadah. Jika tidak, ada kemungkinan jantan akan memakan burayak.

Kesimpulan

Kesuksesan memijahkan ikan cupang bergantung pada beberapa hal. Mulai dari pemilihan indukan yang full telur hingga kesiapan indukan jantan menjaga dan burayaknya.

Wadah pemijahan kami sarankan untuk menggunakan kotak es krim atau gabus sterofoam. Untuk tahap pembelajaran, kami sarankan untuk mengawinkan ikan cupang dengan harga murah dahulu. Tapi jika ingin menekuni dunia ikan cupang, kalian harus selektif memilih indukan yang bagus.

Leave a Comment